BAB 2
A.
PENGANTAR KONSEPTUAL
dalam
komunikasi ,peristiwa penyampaian gagasan terwujud dalam uraian atau rentetan
pernyataan. peryataan satu di sambung atau dirangkai dengan penyataan lainnya
.dalam kenyataan demikian bisa saja seseorang yang lain merasakan adanya “peristiwa
yang menyiksa “.
pada
bahasa ini ,uraian di fokuskan pada persoalan kedua,tepatnya menyangkut apa
lazim tersebut
dengan
penalaran .
apakah penalaran itu?
Penalaran
adalah suatu proses berfikir manusia untuk mengubung-hubungkan data atau fakta
sehingga sampai pada suatu kesimpulan.
Penalaran
merupakan kunci bagi bermaknanya semua
fakta atau bahan .misalnya sebuah gedung . sebelum menjadi gedung yang ada
pertama kali adalah bahan-bahan material yang berupa pasir,semen,batu kali,batu
merah,besi,dan lain-lain. Bahan material tersebut tidak ada artinya bagi
manusia sebelum siterangkannya perhitungan –perhitungan terhadapnya .dari
perhitungan tersebut tersusunlah bagan atau arsitektur.bagan atau arsitektur
inilah yang diumpamakan sebagai penalaran (reasoning).
B.
PROPOSISI DAN TERM
Dalam
penalaran ,orang yang akan menerima data atau fakta yang benar dan tentu saja
akan menolak data atau fakta yang belum jelas kebenarannya .data yang dapat
digunakan (dioperasikan) dalam yang netral ),yang di sebut proposisi.proposisi
terbangun karena adanya unsur yang disebut term.term adalah kata atau kelompok
kata yang dapat dijadikan subyek atau predikat dalam sebuah kalimat .dngan
demikian proposes adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat dalam subyek
dan predikat.
Contoh
semua kaca bisa pecah (proposisi)
semua kaca bisa pecah (proposisi)
Semua kaca
(term)
Bisa pecah (term)
Bahwa
proposisi harus berupa kalimat berita .dan kalimat ini pula harus dapat
ditunjuk kelompok subyek(S) dan kelompo predikat(P).
Seorang
ahli logika swis bernama Euler yang hidup pada abad XVIII mengemukakan kosepnya
dengan empat jenis proposisi dengan lima masam posisi lingkaran .
lingkaran
itu disebut lingkaran Euler.keempat jenis proposisi tersebut :
suatu
perangkat yang tercakup dalam subyek (S) sama dengan perangkat yang terdalat
dalam predikat(P).
Semua
S adalah semua P (semua yang sehat adalah semua yang tidak sakit.
suatu
pernagkat yang tercakup dalam subyek menjadi bagian dari perangkat predikat .
semua S adalah P(semua ayam bersayap
Sebaiknya
,suatau perangkat predikat merupakan bagian perangkat subyek..
sebagian
S adalah P(sebagian kendaraan adalah sepeda.
suatu
perangkat yang tercakup dalam subyek berda diluar perangkat predikat.
tidak
satupun S adalah P(tidak seorangpun manusia adalah binatang.
sebagian
perangkat yang tercakup dalam subyek berada diluar perangkat predikat .
sebagian
S tidaklah P (sebagian unggas tidaklah terbang).
C. JENIS- JENIS PROPOSISI
Jenis
proposisi dapat didasarkan empat criteria ,yaitu berdasarkan bentuknya sifatnya
,kualitasnya dan kuantitasnya.
1. berdasarkan
bentuk : prposisi dapat di bedakan ke dalam proposisi tunggal dan majemuk .proposis tunggal
merupakan proposisi yang terdiri atas satu pernyataan.
Contoh
Semua
pelajar harus giat menuntut ilmu dan
berdisiplin.poposisi majemuk merupakan proposisi yang subtansial mengandung dua
atau lebih pernyataan.yaitu: Semua pelajar harus giat menuntut ilmu dan semua
pelajar harus berdisiplin.
2. berdasarkan
sifat : proposisi dapat dibedakan kedalam proposisi kategorial dan proposisi
kondisional .
pada kategorial,hubungan subyek dan predikat terjadi dengan tanpa syarat.
contohnya : semua burung bias terbang
pada kategorial,hubungan subyek dan predikat terjadi dengan tanpa syarat.
contohnya : semua burung bias terbang
Sebagian
binatang tidak berkaki. prpoposisi kondisional hubungan subyek dan predikat
terjadi dengan syarat. contoh :jika terus ditebangi, hutan kita pasti gundul. kalau
tidak dipotong ,rambut akan panjang. pada proposisi dapat sebagai penyebab dan
bagian sebagai akibat .bagiab sebab disebut ateseden dan bagian akibat disebut
konsekuen .anteseden harus mendahuluj konsekuen .proposis kondisional demikian
disebut proposisi kondisional hipotesis .disamping itu ,terdpat pula proposisi
kondisional disjungtif, yaitu proposisi kondisional yang mengemukakan pilihan.contoh
: WS Rendra adalah seorang sastrawan atau budayawan.
3. berdasarkan
kualitas .proposisi dapar dibedakan menjadi proposisi positif (afirmatif)dan
proposisi negative .proposisi positif(membenarkan adanya persesuaian antara
subyek dan predikat. Contoh :mahasiswa adalah kaum terpelajar. Proposisi
negatif (proposisi yang menyatakan bahwa antara subyek dan predikat tidak ada hubungan .contoh: sebagian buah
tidak berasa manis.
4. berdasarkan
kuantitas:proposisi dapat dibedakan kedalam proposisi universal(predikat
membenarkan atau mengingkari seluru subyek. Contoh Semua yang belajar di perguruan
tinggi adalah mahasiswa Tidak satupun
binatang di taman safari dibiarkan kelaparan. Seluruh harta yayasan ini bukan
milik pribadi.
D.prosedur Penalaran
Prosedur
penalaran merupakan tatalaksana proses penalaran hingga diperolehnya kesimpulan
.
ada dua penalaran yang berproses yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif.
ada dua penalaran yang berproses yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif.
Ø Penalaran
induktif
merupakan
penalaran yang bertolak dari penyataan-pernyataan khusus(premis) untuk
menghasilkan kesimpulan yang umum .beberapa bentuk penalarn induktif adalah
sebagai berikut:
a. Generalisasi
.merupakan proses penalaran yang bertumpu pada beberapa pernyataan yang
mempunyai sifat tertentu untuk menghasilkan kesimpulan umum.
Contoh:
jika dipanaskan ,kawat memuai
jika
dipanaskan ,tembaga memuai
Jika
dipanaskan,besi memuai
Jadi, jika dipanaskan ,benda logam
memuai
b. Analogi
:merupakan proses penalaran dengan cara membandingkan dua hal yang mempunyai
sifat yang sama atau yang memiliki kemiripan dalam hal-hal tertentu.
analogi dapat lebih menjelaskan sesuatu yang belum atau kurang dikenal dengan menghadirkan sesuatu yang sudah dikenal.misalnya untuk menjelaskan mengenai menegemen sekolah , seseorang dapat menganalogikan dengan sebuah konser music.bagaimana seorang kepala sekolah dipersamakan dengan dirigen (konduktor),para guru dan staf dipersamakan dengan para musisi dalam konser tersebut.pada akhirnya keberhasilan sekolah tersebut dipersamakan dengan alunan music sebagai hasil dari kinerja untuk kerja dirigen (konduktor) dan seluruhnya .
analogi dapat lebih menjelaskan sesuatu yang belum atau kurang dikenal dengan menghadirkan sesuatu yang sudah dikenal.misalnya untuk menjelaskan mengenai menegemen sekolah , seseorang dapat menganalogikan dengan sebuah konser music.bagaimana seorang kepala sekolah dipersamakan dengan dirigen (konduktor),para guru dan staf dipersamakan dengan para musisi dalam konser tersebut.pada akhirnya keberhasilan sekolah tersebut dipersamakan dengan alunan music sebagai hasil dari kinerja untuk kerja dirigen (konduktor) dan seluruhnya .
c. Hubungan
Kausal :bentuk penalaran dengan penalaran dengan cara mengaitkan gejala-gejala
yang saling berhubungan dalam hokum kausalitas.leucippus(filosof Yunani)
mengatakan bahwa tidak ada satupun hal tanpa sebab. penalaran dalam bentuk
hubungan kausal ini dapat bertolak dari sebab ke akibat atau dari akibat ke
sebab.bila kita bakar kayu tentu akan muncul asap (sebab akibat).
Bila
kita dari kejauhan kita tahu ada asap membumbung ke angkasa ,maka kita kita
bisa menyimpulkan bahwa dibawahnya terdapat api(akibat-sebab).untuk ini dapat
dicontohkan metode agremen :jiks dua atau lebih kasus dalam suatu gejala
terdapat satu dan hanya satu kondisi yang dapat, maka kondisi itu dapat di
terima sebagai penyebab.
P
Q R menghasilkan Y
Q
S T menghasilkan Y
Oleh
Karena itu Q menghasilkan Y.
Dapat
pula dilakukan dengan metode deferencw.
R
T U menghasilkan Z
R
U tidak menghasilkan Z
Maka
T menghasilkan Z
Hubungan
kausal dapat berbentuk akibat-akibat .penalaran demikian tidak menyiratkan
sebab ,walaupun penyebabnya tertentu.
Ø Penalaran
deduktif
A. di
lakukan dengan bertolak dari pernyataan yang bersifat umum untuk menghasilkan
kesimpulan yang lebih khusus .proposisi tempat menarik kesimpulan di sebut
premis .selain itu ,proses penarikan kesimpulan dapat di lakukan secara langsung
atau tidak langsung .di katakan penarikan kesimpulan secara lang-sung bila di
tarik dari satu premis , sedangkan bila di tarik dari dua premis di sebut
secara tidak langsung .
a. menarik
kesimpulan secara langsung
1. konversi
Konversi
merupakan penarikan kesimpulan secara langsung dengan prinsip –prinsip sebagai
berikut .
(a)
subjek premis menjadi predikat kesimpulan .
(b)
predikat premis menjadi subjek kesimpulan .
(c)
kualitas premis sama dengan kualitas
kesimpulan .
(d)
term yang tidak tersebar dalam premis juga tidak tersebar dalam kesimpulan .
Pada
proposisi universal afirmatif ,polanya
sebagai berikut .
Semua s adalah p. (premis )
Sebagian p adalah s .(kesimpulan)
Contoh
;
Semua kursi untuk tempat duduk . (premis
)
Sebagian tempat duduk adalah kursi
. (kesimpulan)
Pada proposisi unifersal negatif
,polanya sebagai berikut.
Tidak satupun s adalah p.(premis)
Tidak satupun p adalah s .(kesimpulan
)
Contoh
;
Tak gajah adalah serangga .(premis
)
Tak satupun serangga adalah gajah
.(kesimpulan
)
Pada proposisi khusus afirmatif
,polanya sebagai berikut .
Sebagian s adalah p. (premis
)
Sebagian p adalah s. (kesimpulan
)
Contoh ;
Sebagian pegawai adalah orang yang
jujur .(premis)
Sebagian orang yang jujur adalah pegawai .
(kesimpulan)
Pada
konversi, penarikan kesimpulan tidak dapat di lakukan dengan proposisi khusus
negatif .
2. Oversi
Oversi
merupakan cara penarikan kesimpulan secara langsung dengan prinsip –prinsip
sebagai berikut .
(a)
subjek premis sama dengan subjek kesimpulan
(b)
predikat kesimpulan kontradiktori dengan predikat premis .
(c)
kualitas kesimpulan kebalikan dari kualitas premis
(d)
kualitas kesimpulan sama dengan kuantitas premis
Pada
proposisi universal afirmatif ,polanya adalah sebagai berikut. premis :semua S
adalah P. kesimpulan :tidak satupun S adalah tak P. contoh semua rudal adalah
senjata berbahaya. tidak satupun rudal yang bukan senjata berbahaya . pada
proposisi universal negatif ,polanya adalah sebagai berikut. premis : tidak
satupun S adlah P kesimpulan :semua S adalah tak P. contoh : tidak satupun mahasiswa laki-laki lulus ujian
.
Semua
yang lulus ujian bukan mahasiswa laki-laki.
Pada
proposisi khusus afirmatif, polanya adalah sebagai berikut. premis : sebagian S
tidaklah P.Kesimpulan :sebagian S adalah P.
Contoh:
beberapa peserta demontrasi adalah mahasiswa Beberapa peserta demontrasi adalah bukan mahasiswa. pada prpoposisi khusus negatif ,polanya adalah sebagai berikut premis : sebagian S tidaklah P. kesimpulan : sebagian S adalah P.
beberapa peserta demontrasi adalah mahasiswa Beberapa peserta demontrasi adalah bukan mahasiswa. pada prpoposisi khusus negatif ,polanya adalah sebagai berikut premis : sebagian S tidaklah P. kesimpulan : sebagian S adalah P.
Contoh
:
sebagian mobil adalah
bukan barang impor.
Sebagian mobil adalah
barang impor.
3. kontraposisi
merupakan
jenis pangambilan kesimpulan dengan prinsip-prinsip sebagai berikut.
a.
subyek kesimpulan adalah kontradiktori predikat premis.
b.predikat
kesimpulan adalh subyek premis .
c.kualitas
kesimpulan tidak sama dengan kualitas premis .
d.tidak
ada term yang tersebar.
Pada
universal afirmatif ,polanya adalah sebagai berikut.
Premis
: senua S adalah P.
Kesimpulan
: tidak satupun S adalah P.
Kesimpulan
:tidak satupun tak P adalah S.
Contoh
:
Semua gajah adalah
berbelalai .
tidak satupun gajah
adalah tak berbelalai .
Tidak satupun (yang )
tak berbelalai adalah gajah.
Pada proposisi universal negatif ,polanya adalah sebagai berikut.
Premis
:tidak satupun S adalah P.
Kesimpulan
:semua S adalah tak P.
Kesimpulan
: sebagian tak P adalah S.
Contoh
Tak seorangpun pejabat
miskin.
Semua pejabat tak
miskin . sebagian yang tak miskin adalah pejabat.
Pada
proposisi khusus negatif ,polanya adalah sebagai berikut.
Premis
: sebagian S tidaklah P.
Kesimpulan
: sebagian S adalah tak P.
Kesimpulan
:sebagian tak P adalah S.
Contoh
:
sebagian jembatan bukan
besi.
Sebagian jembatan tak
besi.
Sebagian yang tak besi
adalah jembatan.
B.
menarik kesimpulan secara tidak
langsung
penalaran
deduksi dalam bentuk penarikan kesimpulan secara tidak langsung memerlukan dua
premis sebagai data.premis pertama bersifat umum dan premis kedua bersifat
khusus.dalam cara ini pula,kita memerlukan suatu premis (pernyataan dasar )yang
bersifat pengetahuan yang semua orang sudah tahu (umum). Contoh pengetahuan
yang umum ini misalnya : benda kaca bisa
pecah ,semua mahluk hidup memerlukan air ;setiap manusia akan mati.
Beberapa
jenis penalaran deduksi dengan
penarikan kesimpulan secara tidak langsung adalah sebagai berikut.
1. Silogisme kategorial :terdiri atas dua proposisi sebagai premis
dan satu proposisi sebagai kesimpulan .premis yang bersifat umum disebut premis
mayor, sedangkan yang bersifat khusus disebut premis minor. Adapun dalam
kesimpulan terdapat subyek dan predikat . subyek kesimpulan disebut term
minor,sedaangkan predikat kesimpulan disebut term mayor.
Contoh
:
semua binatang berjenis
kelamin jantan dan betina (premis mayor).
Sapi adalah binatang (premis
minor)
Jadi , sapi berjenis
jantan dan betina (kesimpulan).
Aturan
umum silogisme kategorial adalah
sebagai berikut .
a.
silogisme terdiri atas tiga premis :
yaitu premis mayor ,minor dan kesimpulan.
b.silogisme
harus terdiri atas tiga term (mayor,minor, dan penegah).
c.dua
premis yang negatif tidak dapat menghasilkan kesimpulan.
d.bila
salah satu premisnya negatif ,kesimpulan pasti negatif .
e.premis
yang afirmatif akan menghasilkan kesimpulan afirmatif.
f.dari
dua premis yang khusus tidak dapat di ratik kesimpulan
g.bila
salah satu premisnya khusus ,kesimpulan aka bersifat khusus
h.dari
hasil mayor khusus dan premis minor negatif tidak dapat di tarik kesimpulan.
2.
silogisme hipotesis
Merupakan
bentuk silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi kondisional
hipotesis .pada silogisme hipotesis ini, bila premis minornya membenarkan
anteseden, maka kesimpulannya akan membenarkan konsekuen .
Bila
premis minornya menolak anteseden ,maka kesimpulannya akan menolak konsekuen.
Contoh:
Jika kertas dibakar
,kertas akan hangus .
Kertas dibakar.
Jadi kertas hangus.
Jika kertas dibakar
,kertas akan hangus.
Kertas tidak dibakar .
Jadi ,kertas tidak akan
hangus
3
silogisme alternatif
silogisme
alternatif ditandai dengan premis mayor alternative.jika premis minornya membenarkan
salah satu alternatif ,kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh
:
Dia
seorang guru atau pengusaha.
Dia
seorang guru
Jadi
,dia bukan seorang pengusaha.
Dia
seorang guru atau pengusaha .
Dia
bukan seorang guru .
Jadi
,dia seorang pengusaha.
4. Entimem
Sebenarnya
,silogisme jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari .biasanya ,dalam
penarikan kesimpulan tidak mengeksplisitkan premis mayor. Hal ini dikarenakan
telah diketahuinya sifat dalam premis mayor tersebut. Dengan demikian yang
dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan. Hal demikian disebut denagn
entimem.
Contoh:
Semua
peserta upacara ikut berbaris .
Raehani
adalah peserta upacara .
Jadi
,raehani ikut berbaris.
Dalam
berkomunikasi sehari-hari,contoh silogisme diatas lebih banyak diungkapkan
dalam entimem .demikian : “raehani ikut berbaris karena peserta upacara.”atau” karena sebagai peserta upacara
, raehani ikut berbaris .”
Bisa
di download di web saya :