Minggu, 12 Mei 2013

Presentasiku .. Mujib Ridwan TIK kawan


BAB 2

A. PENGANTAR KONSEPTUAL
dalam komunikasi ,peristiwa penyampaian gagasan terwujud dalam uraian atau rentetan pernyataan. peryataan satu di sambung atau dirangkai dengan penyataan lainnya .dalam kenyataan demikian bisa saja seseorang yang lain merasakan adanya “peristiwa yang menyiksa “.
pada bahasa ini ,uraian di fokuskan pada persoalan kedua,tepatnya menyangkut apa lazim tersebut
dengan penalaran .
apakah penalaran itu?
Penalaran adalah suatu proses berfikir manusia untuk mengubung-hubungkan data atau fakta sehingga sampai pada suatu kesimpulan.
Penalaran merupakan kunci  bagi bermaknanya semua fakta atau bahan .misalnya sebuah gedung . sebelum menjadi gedung yang ada pertama kali adalah bahan-bahan material yang berupa pasir,semen,batu kali,batu merah,besi,dan lain-lain. Bahan material tersebut tidak ada artinya bagi manusia sebelum siterangkannya perhitungan –perhitungan terhadapnya .dari perhitungan tersebut tersusunlah bagan atau arsitektur.bagan atau arsitektur inilah yang diumpamakan sebagai penalaran (reasoning).

B. PROPOSISI DAN TERM
Dalam penalaran ,orang yang akan menerima data atau fakta yang benar dan tentu saja akan menolak data atau fakta yang belum jelas kebenarannya .data yang dapat digunakan (dioperasikan) dalam yang netral ),yang di sebut proposisi.proposisi terbangun karena adanya unsur yang disebut term.term adalah kata atau kelompok kata yang dapat dijadikan subyek atau predikat dalam sebuah kalimat .dngan demikian proposes adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat dalam subyek dan predikat.
Contoh
semua kaca bisa pecah (proposisi)
Semua kaca         (term)
Bisa pecah           (term)
Bahwa proposisi harus berupa kalimat berita .dan kalimat ini pula harus dapat ditunjuk kelompok subyek(S) dan kelompo predikat(P).
Seorang ahli logika swis bernama Euler yang hidup pada abad XVIII mengemukakan kosepnya dengan empat jenis proposisi dengan lima masam posisi lingkaran .
lingkaran itu disebut lingkaran Euler.keempat jenis proposisi tersebut :
suatu perangkat yang tercakup dalam subyek (S) sama dengan perangkat yang terdalat dalam predikat(P).
Semua S adalah semua P (semua yang sehat adalah semua yang tidak sakit.
suatu pernagkat yang tercakup dalam subyek menjadi bagian dari perangkat predikat . semua S adalah P(semua ayam bersayap
Sebaiknya ,suatau perangkat predikat merupakan bagian perangkat subyek..
sebagian S adalah P(sebagian kendaraan adalah sepeda.
suatu perangkat yang tercakup dalam subyek berda diluar perangkat predikat.
tidak satupun S adalah P(tidak seorangpun manusia adalah binatang.
sebagian perangkat yang tercakup dalam subyek berada diluar perangkat predikat .
sebagian S tidaklah P (sebagian unggas tidaklah terbang).

C. JENIS- JENIS PROPOSISI  
Jenis proposisi dapat didasarkan empat criteria ,yaitu berdasarkan bentuknya sifatnya ,kualitasnya dan kuantitasnya.
1.      berdasarkan bentuk : prposisi dapat di bedakan ke dalam proposisi  tunggal dan majemuk .proposis tunggal merupakan proposisi yang terdiri atas satu pernyataan.
Contoh
Semua pelajar harus giat menuntut ilmu  dan berdisiplin.poposisi majemuk merupakan proposisi yang subtansial mengandung dua atau lebih pernyataan.yaitu: Semua pelajar harus giat menuntut ilmu dan semua pelajar harus berdisiplin.
2.      berdasarkan sifat : proposisi dapat dibedakan kedalam proposisi kategorial dan proposisi kondisional .
pada kategorial,hubungan subyek dan predikat terjadi dengan tanpa syarat.
contohnya : semua burung bias terbang
Sebagian binatang tidak berkaki. prpoposisi kondisional hubungan subyek dan predikat terjadi dengan syarat. contoh :jika terus ditebangi, hutan kita pasti gundul. kalau tidak dipotong ,rambut akan panjang. pada proposisi dapat sebagai penyebab dan bagian sebagai akibat .bagiab sebab disebut ateseden dan bagian akibat disebut konsekuen .anteseden harus mendahuluj konsekuen .proposis kondisional demikian disebut proposisi kondisional hipotesis .disamping itu ,terdpat pula proposisi kondisional disjungtif, yaitu proposisi kondisional yang mengemukakan pilihan.contoh : WS Rendra adalah seorang sastrawan atau budayawan.
3.      berdasarkan kualitas .proposisi dapar dibedakan menjadi proposisi positif (afirmatif)dan proposisi negative .proposisi positif(membenarkan adanya persesuaian antara subyek dan predikat. Contoh :mahasiswa adalah kaum terpelajar. Proposisi negatif (proposisi yang menyatakan bahwa antara subyek dan predikat  tidak ada hubungan .contoh: sebagian buah tidak berasa manis.
4.      berdasarkan kuantitas:proposisi dapat dibedakan kedalam proposisi universal(predikat membenarkan atau mengingkari seluru subyek. Contoh Semua yang belajar di perguruan tinggi adalah mahasiswa  Tidak satupun binatang di taman safari dibiarkan kelaparan. Seluruh harta yayasan ini bukan milik pribadi.

D.prosedur Penalaran
Prosedur penalaran merupakan tatalaksana proses penalaran hingga diperolehnya kesimpulan .
ada dua penalaran yang berproses yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif.

Ø  Penalaran induktif
merupakan penalaran yang bertolak dari penyataan-pernyataan khusus(premis) untuk menghasilkan kesimpulan yang umum .beberapa bentuk penalarn induktif adalah sebagai berikut:
a.       Generalisasi .merupakan proses penalaran yang bertumpu pada beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk menghasilkan kesimpulan umum.
Contoh:     jika dipanaskan ,kawat memuai
                  jika dipanaskan ,tembaga memuai
                        Jika dipanaskan,besi memuai
            Jadi, jika dipanaskan ,benda logam memuai
b.      Analogi :merupakan proses penalaran dengan cara membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama atau yang memiliki kemiripan dalam hal-hal tertentu.
analogi dapat lebih menjelaskan sesuatu yang belum atau kurang dikenal dengan menghadirkan sesuatu yang sudah dikenal.misalnya untuk menjelaskan mengenai menegemen sekolah , seseorang dapat menganalogikan dengan sebuah konser music.bagaimana seorang kepala sekolah dipersamakan dengan dirigen (konduktor),para guru dan staf dipersamakan dengan para musisi dalam konser tersebut.pada akhirnya keberhasilan sekolah tersebut dipersamakan dengan alunan music sebagai hasil dari kinerja untuk kerja dirigen (konduktor) dan seluruhnya .
c.    Hubungan Kausal :bentuk penalaran dengan penalaran dengan cara mengaitkan gejala-gejala yang saling berhubungan dalam hokum kausalitas.leucippus(filosof Yunani) mengatakan bahwa tidak ada satupun hal tanpa sebab. penalaran dalam bentuk hubungan kausal ini dapat bertolak dari sebab ke akibat atau dari akibat ke sebab.bila kita bakar kayu tentu akan muncul asap (sebab akibat).
Bila kita dari kejauhan kita tahu ada asap membumbung ke angkasa ,maka kita kita bisa menyimpulkan bahwa dibawahnya terdapat api(akibat-sebab).untuk ini dapat dicontohkan metode agremen :jiks dua atau lebih kasus dalam suatu gejala terdapat satu dan hanya satu kondisi yang dapat, maka kondisi itu dapat di terima sebagai penyebab.
P Q R menghasilkan Y
Q S T  menghasilkan Y
Oleh Karena itu Q menghasilkan Y.
Dapat pula dilakukan dengan metode deferencw.
R T  U menghasilkan Z
R U tidak menghasilkan Z
Maka T menghasilkan Z
Hubungan kausal dapat berbentuk akibat-akibat .penalaran demikian tidak menyiratkan sebab ,walaupun penyebabnya tertentu.



Ø   Penalaran deduktif  
A.       di lakukan dengan bertolak dari pernyataan yang bersifat umum untuk menghasilkan kesimpulan yang lebih khusus .proposisi tempat menarik kesimpulan di sebut premis .selain itu ,proses penarikan kesimpulan dapat di lakukan secara langsung atau tidak langsung .di katakan penarikan kesimpulan secara lang-sung bila di tarik dari satu premis , sedangkan bila di tarik dari dua premis di sebut secara tidak langsung .
a.       menarik kesimpulan secara langsung
1.      konversi
Konversi merupakan penarikan kesimpulan secara langsung dengan prinsip –prinsip sebagai berikut .
(a) subjek premis menjadi predikat kesimpulan .
(b) predikat premis menjadi subjek kesimpulan .
(c)  kualitas premis sama dengan kualitas kesimpulan .
(d) term yang tidak tersebar dalam premis juga tidak tersebar dalam kesimpulan .
Pada proposisi universal   afirmatif ,polanya sebagai berikut .
Semua s adalah  p.  (premis )
Sebagian  p adalah s .(kesimpulan)
Contoh ;
Semua kursi untuk tempat duduk . (premis )
Sebagian tempat duduk adalah kursi . (kesimpulan)
Pada proposisi unifersal negatif ,polanya sebagai berikut.
Tidak satupun s adalah p.(premis)
Tidak satupun p adalah s .(kesimpulan )
Contoh ;
Tak gajah adalah serangga .(premis )
Tak satupun serangga adalah gajah .(kesimpulan )
Pada proposisi khusus afirmatif ,polanya sebagai berikut .
Sebagian s adalah p. (premis )
Sebagian p adalah s. (kesimpulan )
Contoh ;
Sebagian pegawai adalah orang yang jujur .(premis)
Sebagian orang yang  jujur adalah pegawai . (kesimpulan)
Pada konversi, penarikan kesimpulan tidak dapat di lakukan dengan proposisi khusus negatif .
2.      Oversi
Oversi merupakan cara penarikan kesimpulan secara langsung dengan prinsip –prinsip sebagai berikut .
(a) subjek premis sama dengan subjek kesimpulan
(b) predikat kesimpulan kontradiktori dengan predikat premis .
(c) kualitas kesimpulan kebalikan dari kualitas premis
(d) kualitas kesimpulan sama dengan kuantitas premis
Pada proposisi universal afirmatif ,polanya adalah sebagai berikut. premis :semua S adalah P. kesimpulan :tidak satupun S adalah tak P. contoh semua rudal adalah senjata berbahaya. tidak satupun rudal yang bukan senjata berbahaya . pada proposisi universal negatif ,polanya adalah sebagai berikut. premis : tidak satupun S adlah P kesimpulan :semua S adalah tak P. contoh :  tidak satupun mahasiswa laki-laki lulus ujian .
Semua yang lulus ujian bukan mahasiswa laki-laki.
Pada proposisi khusus afirmatif, polanya adalah sebagai berikut. premis : sebagian S tidaklah P.Kesimpulan :sebagian S adalah P.
Contoh:
beberapa peserta demontrasi adalah mahasiswa  Beberapa peserta demontrasi adalah bukan mahasiswa. pada prpoposisi khusus negatif ,polanya adalah sebagai berikut premis : sebagian S tidaklah P. kesimpulan : sebagian S adalah P.
Contoh : 
sebagian mobil adalah bukan barang impor.
Sebagian mobil adalah barang impor.
3.      kontraposisi
merupakan jenis pangambilan kesimpulan dengan prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. subyek kesimpulan adalah kontradiktori predikat premis.
b.predikat kesimpulan adalh subyek premis .
c.kualitas kesimpulan tidak sama dengan kualitas premis .
d.tidak ada term yang tersebar.
Pada universal afirmatif ,polanya adalah sebagai berikut.
Premis : senua S adalah P.
Kesimpulan : tidak satupun S adalah P.
Kesimpulan :tidak satupun tak P adalah S.

Contoh :
Semua gajah adalah berbelalai .
tidak satupun gajah adalah tak berbelalai .
Tidak satupun (yang ) tak berbelalai adalah gajah.

Pada proposisi universal negatif ,polanya adalah sebagai berikut.
Premis :tidak satupun S adalah P.
Kesimpulan :semua S adalah tak P.
Kesimpulan : sebagian tak P adalah S.
Contoh
Tak seorangpun pejabat miskin.
Semua pejabat tak miskin . sebagian yang tak miskin adalah pejabat.

Pada proposisi khusus negatif ,polanya adalah sebagai berikut.
Premis : sebagian S tidaklah P.
Kesimpulan : sebagian S adalah tak P.
Kesimpulan :sebagian tak P adalah S.
Contoh :
sebagian jembatan bukan besi.
Sebagian jembatan tak besi.
Sebagian yang tak besi adalah jembatan.

B.     menarik kesimpulan secara tidak langsung
penalaran deduksi dalam bentuk penarikan kesimpulan secara tidak langsung memerlukan dua premis sebagai data.premis pertama bersifat umum dan premis kedua bersifat khusus.dalam cara ini pula,kita memerlukan suatu premis (pernyataan dasar )yang bersifat pengetahuan yang semua orang sudah tahu (umum). Contoh pengetahuan yang umum ini misalnya : benda kaca bisa pecah ,semua mahluk hidup memerlukan air ;setiap manusia akan mati.
Beberapa jenis penalaran deduksi dengan penarikan kesimpulan secara tidak langsung adalah sebagai berikut.

1.       Silogisme kategorial  :terdiri atas dua proposisi sebagai premis dan satu proposisi sebagai kesimpulan .premis yang bersifat umum disebut premis mayor, sedangkan yang bersifat khusus disebut premis minor. Adapun dalam kesimpulan terdapat subyek dan predikat . subyek kesimpulan disebut term minor,sedaangkan predikat kesimpulan disebut term mayor.
Contoh :
semua binatang berjenis kelamin jantan dan betina (premis mayor).
Sapi adalah binatang (premis minor)
Jadi , sapi berjenis jantan dan betina (kesimpulan).
Aturan umum silogisme kategorial adalah sebagai berikut .
a. silogisme terdiri atas tiga premis  : yaitu premis mayor ,minor dan kesimpulan.
b.silogisme harus terdiri atas tiga term (mayor,minor, dan penegah).
c.dua premis yang negatif tidak dapat menghasilkan kesimpulan.
d.bila salah satu premisnya negatif ,kesimpulan pasti negatif .
e.premis yang afirmatif akan menghasilkan kesimpulan afirmatif.
f.dari dua premis yang khusus tidak dapat di ratik kesimpulan
g.bila salah satu premisnya khusus ,kesimpulan aka bersifat khusus
h.dari hasil mayor khusus dan premis minor negatif tidak dapat di tarik kesimpulan.

2.   silogisme hipotesis
Merupakan bentuk silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi kondisional hipotesis .pada silogisme hipotesis ini, bila premis minornya membenarkan anteseden, maka kesimpulannya akan membenarkan konsekuen .
Bila premis minornya menolak anteseden ,maka kesimpulannya akan menolak konsekuen.
Contoh:
Jika kertas dibakar ,kertas akan hangus .
Kertas dibakar.
Jadi kertas hangus.
Jika kertas dibakar ,kertas akan hangus.
Kertas tidak dibakar .
Jadi ,kertas tidak akan hangus
3        silogisme alternatif 
silogisme alternatif ditandai dengan premis mayor alternative.jika premis minornya membenarkan salah satu alternatif ,kesimpulannya akan menolak alternatif  yang lain.
Contoh :
Dia seorang guru atau pengusaha.
Dia seorang guru
Jadi ,dia bukan seorang pengusaha.
Dia seorang guru atau pengusaha .
Dia bukan seorang guru .
Jadi ,dia seorang pengusaha.

4.      Entimem
Sebenarnya ,silogisme jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari .biasanya ,dalam penarikan kesimpulan tidak mengeksplisitkan premis mayor. Hal ini dikarenakan telah diketahuinya sifat dalam premis mayor tersebut. Dengan demikian yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan. Hal demikian disebut denagn entimem.
Contoh:
Semua peserta upacara ikut berbaris .
Raehani adalah peserta upacara .
Jadi ,raehani ikut berbaris.
Dalam berkomunikasi sehari-hari,contoh silogisme diatas lebih banyak diungkapkan dalam entimem .demikian : “raehani ikut berbaris karena peserta  upacara.”atau” karena sebagai peserta upacara , raehani ikut berbaris .”
Bisa di download di web saya :